Semarang – Indonesia sangat minim insinyur, sehingga dibutuhkan
insinyur sebagai engineer yang dapat menciptakan energi yang mandiri go
green. Hal itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Dr Ir. Ahmad Hermanto Dardak MSc IPU saat menjadi keynote speaker dalam
seminar nasional dengan tema “Efesiensi Energi Menuju Energi Mandiri Go
Green” di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Semarang (USM) Jum’at
28 Juli 2017. Menurutnya, saat ini profesi insinyur hanya dibuka
dibeberapa kampus saja seperti Undip, UGM, dan Umi Makasaar, untuk itu
PII mendukung USM dalam pembukaan profesi insinyur.
Dalam seminar tersebut hadir pula beberapa narasumber lain yaitu, Prof
Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT (USM), Dr Ir Sriyani MS (Undip) dan
Director Baryon Hasta Persada Nuki Agya Utama PhD.
Menurut Hermanto Dardak perkembangan energi di Indonesia sangat bersaing dengan Singapura, para insinyur memiliki tugas untama untuk mengembangkan infrastruktur dan memanfaatkan energi supaya lebih efisien. Sementara menurut pakar transportasi USM, Prof Mudjiastuti Handajani, saat ini transportasi di Indonesia masih bergantung pada bahan bakar minyak (BBM), sementara negara maju sudah memanfaatkan energi baru dan tingkat kepedulian pada transportasi umum sangatlah tinggi.
Sebelum acara seminar berlangsung, USM terlebih dahulu melakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan PII Pusat. Penandatanganan dilakukan Rektor USM Prof. Dr.H. Pahlawansjah Harahap, SE, MM dan Dr. Ir. Hermanto Dardak. MSc, IPU.