Semarang – Perkembangan budaya indonesia
saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan
zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak masyarakat secara perlahan
meninggalkan budaya lokal atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih
modern.
Hal inilah yang kemudian menjadi ide dasar bagi mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Semarang untuk melakukan kegiatan kampanye, yaitu
mengenai budaya dan komunikasi.
Mengusung tema budaya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat
kepada budaya yang lama lama makin ditinggalkan.
Dimulai dari campaign “Tak Kenal Maka Tak (5)wayang” dimana mahasiswa
ingin menyampaikan meskipun wayang sudah
tidak digunakan sebagai sumber media komunikasi penyampai pesan,namun tokoh
pewayangan memiliki suri tauladan bagi generasi muda zaman sekarang yang
memberikan contoh penanaman budi pekerti.
Selanjutnya ada campaign “Kuy Gamelan Lur” dimana mahasiswa ingin
memperkenalkan alat music tradisional gamelan yang sudah mulai ditinggalkan di
area CFD Simpang Lima Semarang
“Traditional Dance, Siapa Takut!”juga diangkat sebagai salah satu
campaign karena mahasiswa prihatin bahwa banyak sekali remaja yang lebih fasih
menarikan tarian Kpop dibanding tari tradisional yang merupakan kekayaan budaya
Indonesia.
Campaign selanjutnya mengangkat tema “Wong Jowo Ojo Lali Jawane” yang
mengajak masyarakat untuk menyanyi dan berpantun jawa seperti lagu Semarangan,
Bengawan Solo, Gundul Gundul Pacul, dan Suwe Ora Jamu.
Mahasiswa juga menggelar Campaign “Dongeng Nusantara Bersama Kak Kempho”
di Taman Indonesia Kaya. Pada campaign ini mahasiswa ingin mengangkat kembali
cerita rakyat Nusantara kepada kaum millennial sekarang dan membangkitkan minat
baca anak terhadap dongeng. Disini juga meningkatkan peran orang tua untuk
mengenalkan dongeng kepada anaknya dimana akan terjadi komunikasi dan
mempererat hubungan antara anak dan orangtua.
Campaign terakhir mengangkat tema “Melestarikan Lagu dan Permainan
Tradisional” yang berangkat dari anak anak zaman sekarang yang lebih suka
mendengarkan lagu orang dewasa dan bermain dengan gadgetnya.
Uniknya, kegiatan kampanye tersebut merupakan mata kuliah Komunikasi Budaya yang ditawarkan pada jurusan Ilmu Komunikasi FTIK USM untuk mengasah kreatifitas mahasiswa