Pada awalnya USM menggunakan 2 kampus yaitu kampus I (3.000 m2) terletak di pusat kota (Jl. Admodirono No. 11) dan kampus III (27.721 m2) di Jl. Soekarno-Hatta, Arteri Tlogosari kira-kira 3 km sebelah timur pusat kota Semarang. Serta kampus II di daerah Mrican, yang masih terdiri dari lahan seluas 12.252 m2. Namun mulai Februari tahun 2010, seluruh kegiatan akademik USM terpusat di kampus III dengan total 8 gedung masing-masing berlantai 3.
Saat ini sebanyak lebih dari 22.000 mahasiswa memilih menuntut ilmu di USM yang tersebar di berbagai program studi pada pendidikan akademik maupun vokasi. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara rutin setiap tahun, baik yang dibiayai oleh Yayasan Alumni UNDIP / USM maupun oleh lembaga / lembaga eksternal. Kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat ini didukung oleh 354 tenaga pendidik dan 173 tenaga pendukung yang mengabdikan diri sebagai pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan senior yang dibutuhkan masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan. Sebagian besar pelajar berasal dari Jawa Tengah diterima dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, beberapa provinsi lain di Indonesia. Untuk mendukung kemampuan dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan ilmu dan karya ilmiah,
USM memiliki 27 unit kegiatan kemahasiswaan (UKM). Kegiatan UKM ini telah banyak berprestasi baik di tingkat regional, nasional hingga internasional. Fasilitas lain yang disediakan meliputi Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), Pusat Pelatihan Bahasa (LTC), Kantor Internasional (IO), Gelanggang Olahraga (Gelora), lapangan basket, lapangan volley, poliklinik, kantin, KOPIMA, bank / ATM BNI, masjid, warnet, dan lain-lain.
Sistem pembelajaran menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS), menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, 30% materi kuliah/handout diupayakan berbahasa Inggris. Sesuai dengan visinya, USM menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan kompetensi di bidangnya dengan kemampuan global, terutama kemampuan berbahasa Inggris dan penggunaan teknologi informasi/komputer yang dilakukan dengan sistem sertifikasi.
Program Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan secara turin, baik dengan biaya sendiri maupun dengan biaya kerjasama. Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan baik fisik maupun non-fisik, diselenggarakan secara multi maupun monodisiplin ilmu sesuai dengan program studi yang ada di USM. Sumber biaya dari pihak luar USM antara lain dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas (Semi-Quality of Undergraduated Education / Semi-QUE), Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Blora dan lain-lain.
Selain Program Pengabdian kepada Masyarakat secara reguler / insidental yang dilakukan oleh dosen, diselenggarakan pula Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan kegiatan rutin (kurikuler-opsional) mahasiswa tingkat akhir dalam rangka implementasi serta pembentukan jiwa kepemimpinan dan kemandirian yang dilakukan secara interdisipliner di daerah, baik desa maupun kelurahan.