Emil Dardak Ikuti Prosesi Upacara Wisuda ke 68 USM
SEMARANG – Presiden EAROPH International (Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements), Dr H Emil Elestianto Dardak, SPWK BBus MSc atau Emil Dardak mengikuti prosesi upacara wisuda ke 68 Universitas Semarang (USM) pada Rabu, 29 Mei 2024, yang digelar di di Auditorium Ir. Widjatmoko dan Auditorium Prof. Dr. H. Muladi, S.H. USM.
Emil Dardak baru saja menyelesaikan studinya di USM, pada jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota di Fakultas Teknik. Dalam upacara tersebut, dia tidak hanya menjadi bagian dari para wisudawan, tapi juga menceritakan perjalanan ilmiahnya yang menarik.
“Pada saat S1, saya berpengalaman bekerja di World Bank. Di sana, saya terlibat dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur seperti jaringan jalan dan listrik. Kemudian, di S2, saya memfokuskan riset saya pada kebijakan fiskal yang berhubungan dengan ekonomi makro,” papar Emil.
“Pada tingkat S3, semangat saya semakin berkobar untuk memahami lebih dalam mengenai spasial ekonomis, yaitu bidang ekonomi yang melampaui sekadar angka, namun juga mempertimbangkan lokasi geografis. Saya menyadari bahwa perhitungan ekonomi tak lengkap tanpa memperhitungkan lokasi, terutama karena hubungan antara kota, desa, dan pasar sangat dipengaruhi oleh faktor geografis. Itulah sebabnya saya memilih untuk meneliti keterkaitan antara desa dan kota. Penelitian saya ini erat kaitannya dengan teori dan model yang saya pelajari di progam studi PWK USM,” lanjutnya.
Emil Dardak juga menekankan betapa pentingnya peran almarhum ayahnya dalam perjalanan hidupnya. “Yang ingin saya sampaikan, ini adalah kombinasi antara passion dan mungkin takdir, karena selain ketertarikan saya pada ilmu yang diajarkan di jurusan perencanaan wilayah dan kota, saya juga mengemban amanah dari almarhum ayah saya, untuk bisa menempuh studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota di USM,” ucapnya.
“Almarhum adalah seseorang yang sangat bangga dengan Universitas Semarang. Beliau adalah seorang insinyur yang mendapatkan penghargaan tertinggi dunia, tetapi memilih untuk mengabdikan profesionalismenya di kampus ini,” lanjutnya.
Emil juga menyampaikan pesan inspiratif tentang betapa dinamisnya perjalanan hidup. “Dalam hidup kita, kita akan menemui hal-hal baru yang mungkin membuat kita jatuh cinta pada ilmu baru. Dunia terus berubah, dan kita harus terbuka untuk terus belajar dan berkembang,” tambahnya.