Hadirkan Akademisi dan Praktisi, Simposium Nasional FSTPT XXVII di USM Bahas Ketahanan Transportasi Indonesia
SEMARANG – Universitas Semarang (USM) menjadi tuan rumah Simposium Nasional Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) XXVII 2024, mengusung tema “Transportation Resilience for Indonesia’s Future.” Acara yang berlangsung pada Sabtu, 2 November 2024, di Auditorium Ir. Widjiatmoko ini berfokus pada penguatan sistem transportasi Indonesia.
Simposium ini dibuka oleh Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi SHI MH, yang menekankan pentingnya ketahanan transportasi dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan di berbagai sektor.
Acara ini menghadirkan Toni Tauladan SSI MT, Direktur Prasarana Transportasi Jalan, sebagai keynote speaker. Dalam pemaparannya, Toni memberikan apresiasi kepada panitia atas tema yang dinilainya sangat strategis dan relevan.
“Ketahanan transportasi jarang menjadi fokus, padahal perannya sangat fundamental dalam kehidupan,” ujarnya.
Menurut Toni, fungsi transportasi diperlukan karena manusia atau barang akan memiliki nilai lebih ketika berpindah tempat. “Transportasi adalah urat nadi yang menjamin kelancaran sektor-sektor utama lainnya,” tambahnya. Ia juga mengungkapkan keyakinannya bahwa melalui simposium ini, pemahaman tentang ketahanan transportasi dapat semakin ditingkatkan.
Simposium ini turut menghadirkan berbagai pembicara dari instansi berbeda, salah satunya Prof Dr Ir Agus Taufik Mulyono ST MT IPU ASEAN Eng, Dewan Penasehat FSTPT, yang berperan sebagai moderator dalam sesi diskusi.
Diskusi tersebut mencakup topik-topik penting, seperti yang dibawakan Prof Dr Ir Nahry MT, Guru Besar Universitas Indonesia, yang menjelaskan perkembangan City Logistics serta tantangan yang dihadapi pemerintah kota dalam implementasi sistem ini.
“Saya ingin berbagi tentang perkembangan City Logistics di dunia serta mengajak kita semua melihat ruang penelitian akademik di bidang ini,” kata Prof Nahry.
M Adji, Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas, memaparkan mengenai pentingnya infrastruktur pelabuhan sebagai tulang punggung transportasi logistik nasional.
“Peran pelabuhan sangat krusial dalam mendukung perdagangan Indonesia dan membangun sistem logistik yang kuat,” ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa Pelindo terus berfokus pada pengembangan pelabuhan untuk mendukung industri maritim nasional.
Selanjutnya, Arifin Spd MTr, Direktur Teknik dan Fasilitas Perum DAMRI, menyoroti strategi penyediaan transportasi guna meningkatkan mobilitas manusia. Ia menyampaikan sejarah DAMRI dan perkembangan perusahaan tersebut dalam mendukung ketahanan transportasi.
“DAMRI telah berkembang seiring waktu untuk menjadi perusahaan transportasi darat yang vital bagi masyarakat,” tuturnya.
Kemudian Direktur Utama PT Adhi Persada Beton, Ir Johan Arifin ST MT, memaparkan inovasi teknologi dalam produk beton untuk ketahanan infrastruktur jalan tol dan perkeretaapian.
“Kami menghadirkan desain girder pre-tension yang memberikan efisiensi biaya dan mempercepat waktu konstruksi,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa inovasi ini juga berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.
Adapun Ir Rita Agus Setyorini ST MT, Kepala Balai Pengujian dan Peralatan Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan pentingnya infrastruktur jalan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas.
“Bonus demografi yang akan datang menuntut generasi muda yang kompeten dan inovatif, serta infrastruktur yang bisa mendorong konektivitas antarwilayah,” ucapnya. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus berfokus pada pemerataan dan mendukung pertumbuhan wilayah pedesaan maupun perkotaan.
Sebagai penutup, Prof Bagus Hario Setiadji ST MT PhD, Guru Besar Universitas Diponegoro, menjelaskan konsep infrastruktur jalan yang tangguh dan berkelanjutan. Menurutnya, ketahanan jalan tidak hanya tergantung pada material tetapi pada sistem keseluruhan.
“Penggunaan bahan daur ulang dan teknik konstruksi ramah lingkungan dapat memperpanjang umur jalan dan meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem,” kata Prof Bagus.