Magister Manajemen USM Gelar Kuliah Pakar : Bahas Tantangan Technopreneur di Era Digital
SEMARANG – Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Semarang (USM) menggelar Kuliah Pakar bertajuk “Smart Technopreneur and Creative Business in the Digital Era”, di Ruang Telekonferensi Menara Prof. Dr. Muladi, S.H, Lantai 8, pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Acara ini dihadiri oleh Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Guru Besar Program Magister Manajemen USM sebagai keynote speaker, serta Dr Isma Addi Jumbri dari Faculty of Technology Management and Technopreneurship, University of Technical Malaysia Malacca (UTeM) sebagai visiting lecturer atau dosen tamu.
Dalam wawancarannya, Prof Kesi Widjajanti menyampaikan pentingnya membekali mahasiswa pascasarjana dengan kemampuan entrepreneurship yang berbasis teknologi.
Menurutnya, lulusan S2 Manajemen USM diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia.
“Kami ingin mewujudkan lulusan yang mampu mengembangkan entrepreneurship, sehingga tidak hanya memberikan lapangan pekerjaan, tetapi juga turut meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian bangsa. Hal ini akan membawa USM semakin bersinar melalui alumni-alumni yang berkontribusi di bidangnya,” jelas Prof Kesi.
Prof Kesi juga menyoroti tantangan dalam bisnis kreatif di era sekarang, seperti ketatnya persaingan dan bagaimana perusahaan bisa mengembangkan inovasinya agar lebih unggul dari kompetitor.
Selain itu, masalah modal, pengetahuan, dan aspek emosional juga menjadi tantangan signifikan bagi wirausaha muda. “Sikap tidak sabar dan kurang telaten sering kali membuat pengusaha menyerah di tengah jalan,” tambahnya.
Prof Kesi berpesan dengan memberikan motivasi kepada para mahasiswa agar terus berjuang dan berani mengambil risiko dalam menghadapi tantangan bisnis kreatif.
“Tetaplah berjuang, jangan takut mengambil risiko. Ini adalah kunci untuk berhasil di dunia bisnis,” ujarnya.
Selanjutnya, Dr Isma menyampaikan dalam wawancarannya, bahwa pada kuliah pakar ini, Ia menjelaskan materi teknopreneurship, yang merupakan gabungan antara teknologi dan entrepreneurship.
Menurutnya, untuk menjadi pengusaha sukses di era sekarang, seseorang tidak hanya bisa fokus pada aspek wirausaha, tetapi juga harus memanfaatkan teknologi untuk mempertahankan bisnisnya di tengah persaingan yang semakin ketat.
“Saat ini, banyak orang ingin menjadi wirausahawan, namun jika hanya fokus pada wirausaha tanpa memanfaatkan teknologi, sulit untuk bertahan. Dengan teknologi, tidak hanya bisa memperluas bisnis, tetapi juga mempertahankan keberlangsungan usaha. Kalau kamu tidak berubah, kamu akan rebah,” ungkap Dr Isma.
Lebih lanjut, Dr Isma membahas bagaimana menghadapi tantangan dalam dunia bisnis saat ini. Ia menekankan bahwa setiap tantangan dalam bisnis, termasuk regulasi yang ada, harus dilihat sebagai batu loncatan untuk menjadi lebih baik, bukan sebagai halangan yang membuat kita menyerah.
“Setiap bisnis pasti menghadapi tantangan, tetapi kita harus melihat tantangan tersebut sebagai peluang untuk berkembang, bukan sebagai halangan yang menghentikan kreativitas kita. Biarlah lelah tapi usah kita mengalah,” ujarnya.