Mahasiswa Teknik Informatika USM Edukasi Ibu-Ibu Dawis Asoka Lindungi Data Pribadi
SEMARANG – Kesadaran akan pentingnya melindungi data pribadi di era digital menjadi perhatian utama mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM). Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai ancaman siber, mereka menggelar edukasi bertajuk Melindungi Data Pribadi dari Kejahatan Siber pada Minggu, 8 Desember 2024, di Dawis Asoka RT.12 RW.02 Pudak Payung, Kota Semarang.
Kegiatan ini diikuti oleh 12 peserta dari ibu-ibu Dasawisma Asoka dan turut dihadiri oleh Tri Mindartini selaku koordinator Dawis Asoka. Tim mahasiswa yang terlibat terdiri dari Ronaldo Widianto Siswoyo sebagai ketua, bersama anggota Andrean Atma Putra, Dicky Kurniawan, Nanda Adam Musthafa, dan Julian Riski Ardian. Kegiatan ini juga didampingi oleh dosen pembimbing, Susanto MKom.
Menurut Ronaldo, edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta membekali peserta dengan cara-cara sederhana namun efektif untuk melindungi data pribadi. “Pentingnya menjaga keamanan data pribadi di era digital tidak bisa diabaikan. Dengan perlindungan yang tepat, kita dapat menghindari penipuan dan serangan siber, seperti phishing. Salah satu contoh adalah tautan APK palsu yang sebaiknya diabaikan agar tidak terjadi kebocoran data,” jelas Ronaldo.
Dalam sesi materi, Julian Riski Ardian menjelaskan cara membuat kata sandi yang kuat dan sulit diretas. Ia menekankan pentingnya kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanan. Edukasi ini semakin interaktif melalui sesi tanya jawab.
Tri Mindartini, salah satu peserta, menanyakan solusi jika pengguna lupa kata sandi media sosial seperti Facebook, TikTok, atau Snack Video. Menanggapi hal tersebut, Dicky Kurniawan menyarankan agar setiap pengguna mencatat informasi login di tempat yang aman. “Menulis username dan password di kertas atau catatan di ponsel bisa menjadi solusi sederhana untuk menghindari lupa,” terangnya.
Andrean Atma Putra menambahkan pentingnya mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk meningkatkan perlindungan. “Dengan 2FA, akun akan memiliki lapisan keamanan tambahan berupa kode verifikasi yang dikirimkan melalui SMS atau email. Ini membuat akun lebih sulit diretas,” paparnya.
Susanto selaku dosen pembimbing kegiatan juga menekankan pentingnya mencadangkan data akses dengan cara yang aman. “Simpan catatan manual di tempat yang tidak mudah diakses orang lain, seperti buku catatan yang tersimpan dengan baik,” ungkapnya.