OPTIMUS Bersama PERS Mahasiswa Semarang Gelar Diskusi Publik “MEMBACA INDONESIA”
SEMARANG – Auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang (USM) menjadi saksi geliat intelektual mahasiswa dalam forum diskusi publik bertajuk “Membaca Indonesia”. Acara yang diselenggarakan oleh LPM Optimus USM ini berlangsung pada Sabtu (28/9) dan berhasil menghadirkan perwakilan pers mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang.
Diskusi publik ini membahas isu-isu sosial yang sedang hangat di Indonesia, menjadi wadah demokrasi kampus di mana mahasiswa berkesempatan menyumbangkan pemikiran kritis mereka dalam mengulas kejadian dan isu-isu terkini di tanah air.
Hadir sebagai pembicara dalam forum ini adalah Farhan, Pemimpin Redaksi Hayamwuruk FIB UNDIP, Ave mewakili LPM Amanat UIN Walisongo sebagai ketua, dan Noval dari LKM Unissula. Kehadiran mereka mewakili suara pers mahasiswa dari institusi pendidikan tinggi terkemuka di Semarang.
Dewangga Nur Rizal, Ketua Pers Mahasiswa USM, menekankan pentingnya acara ini. “Ini merupakan forum yang interaktif yang penting sebagai bentuk kebebasan pendapat mahasiswa dalam meningkatkan indeks demokrasi di kampus,” ujarnya. “Lebih lagi, ini merupakan bukti kecintaan kita terhadap negara dengan terus peduli dan menyumbang pikiran anak muda terkait dengan isu sosial di sekitar kita.”
“Forum kolaboratif seperti ini sangat penting untuk mempererat persahabatan dan memperluas jejaring pers mahasiswa di Semarang,” tambah salah satu panitia penyelenggara. “Lebih dari itu, ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi dengan pemikiran mereka dalam merespons isu-isu hangat di Indonesia.”
Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pikiran, tetapi juga membuktikan peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan. Melalui diskusi yang hidup dan dinamis, para peserta menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan sosial dan politik di Indonesia.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan akan semakin banyak ruang-ruang diskusi serupa yang dapat mewadahi aspirasi dan pemikiran kritis mahasiswa. Sebab, suara mereka adalah cerminan masa depan bangsa yang kritis, peduli, dan siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.