Back
Peduli Pendidikan Atlet Jateng, USM - KONI Jateng Tandatangani MoU

Peduli Pendidikan Atlet Jateng, USM – KONI Jateng Tandatangani MoU

SEMARANG – Dalam rangka menyalurkan pendidikan para atlet dan mantan atlet Jateng, sehingga masa depannya lebih terjamin, Universitas Semarang (USM) turu serta dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jateng Bona Ventura Sulistiana, dengan tujuh rektor perguruan tinggi di Jateng, pada Jumat (17/3/2023).

Acara berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Gubernuran Jateng, Kota Semarang. Adapun 7 perguruan tinggi yang mengikuti MoU selain USM diantarannya, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Katolik (Unika) Sugijapranata Semarang, Universitas Dian Nuswantoro Semarang (Udinus), Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, dan Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang.

Lebih lanjut, dalam acara tersebut USM diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Sri Budi Wahjuningsih, MP.

Selain itu hadir juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, untuk meresmikan Aplikasi Sistem Informasi Olahraga Prestasi (Si Sakti) dan logo dan maskot Porprov XVI Jawa Tengah Tahun 2023.

Kemudian dalam kesempatan itu pula, Ganjar melepas 450 atlet dan 113 pelatih Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk mengikuti pembinaan mental (Character building), ⁸di Resimen Induk Kodam IV/Diponegoro (Rindam IV) Jl Pahlawan 133 Kota Magelang.

Selanjutnya, Ganjar mengatakan Si Sakti dibuat untuk dapat melihat perkembangan informasi tentang atlet

“Kalau logo sama maskot emang ini tinggal kita jalankan saja, nanti Porprov di Pati. Tapi kalau Si Sakti ini memang saya minta dari dulu agar ada sistem informasi tentang atlet,” kata Ganjar usai acara.

Ditambahkan, Si Sakti adalah aplikasi yang dibuat oleh KONI Jateng, merespon keinginan Ganjar untuk lebih memperhatikan para atlet. Mulai dari pembinaan, pengembangan, hingga masa depannya.

Dalam aplikasi Si Sakti, memuat dan memublikasikan data atlet dan prestasi mereka dalam kancah olahraga nasional. Ganjar mendorong agar log pertandingan yang dilakoni oleh para atlet dicatatkan dengan lengkap.

“Sehingga kami mau seluruh atlet kami didata, talent scouting-nya dilakukan yang dia pelajar, dia dari kampus, dari masyarakat itu bisa didata, sehingga kami log atau catatan pertandingan semuanya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengajak serta perguruan tinggi untuk turut terlibat. Tak hanya pengembangan dan pembinaan atlet, tetapi juga pendampingan terhadap aplikasi Si Sakti tersebut.
“Mudah-mudahan sistem ini nanti bisa berjalan dengan baik. Namun kampus kita minta untuk mendampingi, atau yang kelompok peduli kita bisa untuk mendampingi mereka (atlet),” tegasnya.

Melalui bank data atlet itu, Ganjar berharap ke depan tidak ada lagi cerita atlet Jawa Tengah yang nasibnya terkatung-katung.

“Sampai kalau mereka sudah selesai, mereka mau purna, ke mana mereka. Jangan sampai lagi kemudian kita mendengar medalinya digadaikan, kemudian hidupnya sulit, padahal dia meraih medali emas yang pernah mengharumkan nama daerah atau bangsa gitu ya. Saya kira perlu diperhatikan, nah sistem ini kami harapkan bisa memantau,” tutur Ganjar.

Disinggung banyak atlet Jawa Tengah yang berpindah atau memilih transfer ke provinsi lain, Ganjar berharap melalui sistem yang ada ini mereka bisa terdata dan dapat diketahui penyebabnya, sehingga menjadi bahan untuk koreksi.

“Kalau kemudian kami bisa tahu kami kan bisa coba komunikasikan, itu sistem yang nanti juga apa namanya penting untuk kami bisa tahu, sehingga kami bisa melakukan koreksi atas sikap-sikap itu tapi selagi masih di Indonesia ya ora apa-apa,” tandasnya.