Peringati Hari Kartini, Yayasan Alumni Undip di USM Semarang Perkokoh Fondasi Budaya dengan Berkebaya
SEMARANG – Yayasan Alumni Universitas Diponegoro, USM Semarang memperingati Hari Kartini, Kamis 13 April 2023. Peringatan Hari Kartini oleh USM Semarang ini digelar dengan menggunakan kebaya. Dengan menggunakan kebaya, para perempuan di USM Semarang melakukan sesi foto bersama di Kota Lama dan melakukan diskusi.
Ketua Pengurus Yayasan Alumni Universitas Diponegoro, USM Semarang, Prof. Dr. Ir. Hj. Kesi Widjajanti menuturkan jika peringatan Hari Kartini di kampusnya dilakukan lebih awal, karena 21 April nanti sudah berdekatan dengan Lebaran. Lebih jelas, Kesi menuturkan peringatan Hari Kartini kali ini dilakukan dengan menguatkan budaya.
“Kami ingin ikut melestarikan nilai-nilai budaya dalam menjunjung tinggi etika, saling menghormati, lalu budaya kolektif. Jadi kami akan tetap berpegang teguh. Ya walaupun sudah maju semangat dari Kartini ini bisa menjiwai, namun tetap mempunyai budaya sopan santun dan unggah-ungguh,” ungkapnya.
Penguatan fondasi budaya tadi dilakukan Yayasan Alumni Undip dengan memakai dan mengenal kebaya. Kesi pun jadi salah satu orang yang cukup vokal mempromosikan kebaya. Menurutnya kebaya adalah ciri khas dari pakaian yang ada di Jawa Tengah khususnya.
“Tapi semua di Nusantara ini juga punya kebaya. Ciri khas itu membuat kita bisa menggali kearifan lokal. Mengunggulkan produk-produk lokal ini. Supaya sumber daya insani ini bisa kreatif, penuh inovasi. Maka kalau sudah inovasi maka kita bisa meningkatkan daya saing Indonesia,” katanya.
Selain itu, kebaya saat ini sudah semakin relevan dan tidak hanya dipakai untuk acara formal bahkan orang tua.
“Jadi kebaya itu nggak dibikin ribet. Tidak hanya formal, bisa juga milenial, supaya tidak hilang,” katanya.
Tidak hanya itu saja, dengan mengenakan kebaya, akan semakin memperkuat nasionalisme dan bangga berbangsa Indonesia.
“Budaya kita itu kan banyak dari asing datang. Dengan percampuran-percampuran itu tetaplah berbasis pada kearifan lokal. Contoh batik, berkebaya tidak lepas dari batik. Dan batik adalah warisan budaya yang punya filosofi yang tinggi dan itu bisa mempengaruhi perilaku dan semangat kita,” katanya.
Terakhir, Kesi berharap peringatan Hari Kartini ini jadi refleksi bagi USM khususnya bagi para wanita.
“Bagi USM saya ingin menguatkan SDM. Khususnya bagaimana memotivasi semangat bagi para wanita untuk selalu produktif. Tentunya dengan ada pengetahuan pertukaran yang indah seperti ini. Ini membuat inspirasi agar USM selalu kreatif. Jadi kita berkumpul bersama untuk keharmonisan. Menuju tujuan satu USM jaya,” pungkasnya.