Rektor USM : Idul Fitri Adalah Momen Untuk Berkontemplasi Diri
SEMARANG – Idul fitri ini adalah momen dimana masing-masing kita kembali ke kesucian diri. Ini adalah momen yang sangat penting bagi kita untuk berkontemplasi, dalam istilah orang Solo untuk dingkluk sejenak, merenung dan mengendapkan diri mengevaluasi, kembali melihat tindakan-tindakan kita, melihat kembali kemurnian visi, serta kemurnian tujuan kita.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor Universitas Semarang (USM) Dr Supari ST MT pada acara halal bi halal Keluarga Besar Yayasan Alumni Undip dan USM 1443H, yang digelar pada Selasa, (10/05) di Auditorium Ir. Widjatmoko dan secara online.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir. Soeharsojo, IPU, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, Serta Wakil Rektor I Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP dan Wakil Rektor II Dr Titin Winarti SKom MM, para dekan dan pejabat struktural lain.
Kemudian Kepala Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. Dr. H. Abdurrahman Mas’ud MA PhD sebagai pengisi ceramah dan memimpin doa dalam acara halal bi halal ini.
Rektor USM mengatakan inti dari Visi USM adalah dua hal yakni menghasilkan sumber daya insani dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
“Dalam statuta Universitas Semarang yang terbaru tahun 2021, Prof Sudharto sebagai ketua pembina menapak asmani (menandatangani), tegas disebutkan bahwa visi USM adalah dua hal intinya yaitu menghasilkan sumber daya insani dan menghasilkan IPTEK,” ucap Dr Supari.
“Sumber daya insani adalah lulusan yang profesional, beradab, dan berkeindonesiaan. ipteknya adalah yang berdayaguna dan berhasil guna tentunya bagi masyarakat,” lanjutnya.
Rektor USM menjelaskan dalam konteks idul fitri yang lebih relevan dari dua hal tadi adalah, visi mengenai sumber daya insani.
“USM bertekad memperjuangkan lulusannya menjadi sumber daya insani yang profesional, beradab, dan berkeindonesiaan. terjemahan makna dari ketiga istilah tadi tertuang jelas di dalam statuta, yang dibaca , didownload, didiskusikan kapanpun tentang hal ini,” jelas Dr Supari.
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto mengatakan efek jangka panjang atau hasil dari ibadah puasa selama sebulan penuh adalah bertambahnya ketakwaan kita kepada Allah dan rasa sosial yang meningkat terhadap sesama manusia.
“Outcome dari puasa adalah la’allakum tattaqun, artinya menjadi manusia yang lebih bertakwa. tidak hanya hablumminnallah tetapi juga hablumminannas untuk lebih memilki rasa sabar, tawakkal, empati dan peduli,” ucap Prof Sudharto.
Dalam ceramahnya Prof Dr H Abdurrahman Mas’ud MA PhD menekankan untuk menjaga budaya halal bi halal karena dianggap mampu menjaga kerukunan umat beragama.
“Halal bi halal merupakan kearifan lokal yang sangat mahal dan harus kita pertahankan. kita tidak perlu khawatir soal kerukunan umat beragama karena kita mempunyai tiga variabel utama yaitu, kesejajaran, toleransi, dan kerja sama, dari tiga variabel ini nilainya selalu di atas 70 dari setiap provinsi di Indonesia,” ucap Prof Abdurrahman.
Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr ir Hj Kesi Widjajanti SE MM berharap dalam acara halal bi halal ini dapat saling lebih mengenal dan lebih akrab satu sama lain.
Dan dalam sambutan dari Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, berharap dalam acara halal bi halal ini dapat saling lebih mengenal dan lebih akrab satu sama lain.