Tingkatkan Branding Sekolah, Dosen USM Berikan Pelatihan Literasi Digital SMK Kristen Surakarta
SURAKARTA – Dalam rangka meningkatkan branding sekolah, tiga Dosen Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) memberikan pelatihan literasi digital pada siswa dan guru SMK Kristen Surakarta pada Selasa, 5 November 2024.
Tiga dosen tersebut terdiri dari Dr Titin Wianrti SKom MM, Pratama Angga Buana, SKom MKom, dan Edi Widodo SKom MKom.
Kegiatan yang digelar di Ruang Aula SMK Kristen Surakarta mengangkat tema “Pendekatan Holistik Literasi Digital dan Teknologi Virtual Tour Reality” dan diikuti 27 peserta, yang terdiri dari 25 peserta didik, baik dari kelas X sampai dengan kelas XII, serta 2 orang guru.
Eva Sawitri SPd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Kristen Surakarta mengaku senang dengan pelatihan ini karena bisa memberikan pengetahuan terkait literasi digital.
Sementara Dr Titin Wianrti dalam sambutannya mengatakan bahawa tidak menutup kemungkinan bagi siswa jurusan tata boga maupun tata busana dapat melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi USM.
”Beberapa mahasiswa USM khususnya di FTIK ini ada yang berasal dari sekolah kejuruan non komputer. Selain itu banyak ragam beasiswa yang dapat digunakan untuk meringankan biaya pendidikan,” ungkap Dr Titin.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu permasalahan pihak sekolahan dan dapat berkelanjutan kedepannya, sehingga dapat menjembatani serta mencerdaskan anak bangsa,’ tambahnya.
Dalam materinya Edi Widodo menyampaikan tentang dasar literasi digital untuk membantu siswa memahami pentingnya teknologi dalam dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
“Hati-hati dalam memposting photo maupun data diri di internet melalui media sosial. Tanpa disadari itu dapat mengundang kejahatan seperti penyalahgunaan wajah dimodifikasi dengan teknologi AI atau berupa rekayasa photo,” ungkap Edi Widodo.
Lebih lanjut Pratama Angga menyampaikan tentang penggunaan teknologi VR untuk mengoptimalkan branding sekolah. Ia mengajak secara langsung kepada para peserta untuk mempraktikkan pembuatan virtual tur di sekolah. Beliau sampaikan,
“Tak perlu biaya mahal untuk membuat VTR, cukup dengan Smartphone ini tak harus keluar biaya besar buat beli camera 360. Smartphone yang digunakan wajib memiliki sensor Gyroscope, untuk mengecek support tidaknya dapat menggunakan aplikasi Sensor Box. Aplikasi dapat diunduh di Google Play Store. Langkah selanjutnya, mengunduh aplikasi Google Sphere Camera,” ungkap Pratma Angga.
“Praktiknya cukup dengan menemukan terlebih dahulu lingkaran putih yang ada di layar, sampai dengan berwarna biru masuk ke dalam lingkaran tengah. Lalu lanjutkan dengan serong ke kanan atau kiri maupunn atas atau bawah sehingga terpenuhi 360 seluruh sudutnya,” pungkasnya.
Diakhir acara para peserta diminta kembali untuk mengisikan kuesioner post-test untuk mengetahui tingkat pemahamannya setelah memperoleh sosialisasi maupun pelatihan agar dapat meningkatkan pemahaman para peserta maupun sekolahan tentang strategi branding berbasis teknologi yang inovatif.