Ubah Minyak Jelantah Jadi Cuan, Tim PKM USM Berdayakan UMKM Krobokan dengan Inovasi Lilin Aromaterapi
SEMARANG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) menggelar pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Krobokan, Semarang.
Kegiatan pengabdian ini difokuskan pada pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
Ketua Tim PKM Totok Wibisono menyampaikan bahwa minyak jelantah, yang sering dibuang sembarangan, memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Namun, dengan pengelolaan yang tepat, limbah ini dapat diubah menjadi produk bernilai jual tinggi.
“Minyak jelantah sangat berbahaya apabila dibuang sembarangan. Namun, melalui inovasi ini, kita dapat mengolahnya menjadi lilin aromaterapi yang memiliki manfaat relaksasi dan peluang bisnis,” ujarnya.
Totok menerangkan bahwa lilin aromaterapi mengandung minyak esensial dengan aroma alami yang dikenal mampu mengurangi stres dan memberikan efek relaksasi.
“Produk ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai peluang usaha baru bagi para pelaku UMKM,” terangnya.
Lebih lanjut, Totok mengungkapkan Tim PKM USM berkomitmen tidak hanya dalam mendukung pelestarian lingkungan tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi masyarakat lokal melalui inovasi berbasis pemberdayaan.
Sementara itu, Ika Yudha Kurniasari, pendamping UMKM di Kelurahan Krobokan, mengapresiasi pelatihan ini.
“Program ini sangat bermanfaat karena tidak hanya memberikan edukasi tentang bahaya limbah minyak jelantah, tetapi juga membekali pelaku UKM dengan keterampilan baru untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomis,” katanya.