USM dan Desa Surodadi Sayung Resmi Kerja Sama untuk Pengembangan Desa Wisata Pesisir
DEMAK – Universitas Semarang (USM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menjalin kerja sama dengan Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan desa binaan tentang Desa Wisata Kawasan Pesisir: Sinergi Energi Terbarukan, Konservasi, dan Ekonomi Lokal.
Adapun Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan pada Jumat (10/1/2025), yang ditandatangani oleh Kepala Desa Surodadi, Supriyanto dan Ketua LPPM USM, Prof Mudjiastuti Handajani MT. Serta
disaksikan langsung oleh Rektor USM, Dr. Supari ST MT.
Lebih lanjut, Rektor USM menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan empat prioritas program pemerintah Indonesia, yaitu energi, pangan, pengentasan kemiskinan, dan isu wilayah pesisir.
USM turut mendukung implementasi program-program tersebut melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Sebagai perguruan tinggi, kami berkomitmen membantu pemerintah dalam menciptakan solusi inovatif dan kolaboratif, khususnya di wilayah pesisir, sehingga dapat berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di daerah tersebut,” ujarnya.
Dr Supari menambahkan kerja sama ini mencakup pengembangan kawasan pesisir yang terintegrasi melalui sinergi energi terbarukan, konservasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, Prof Mudjiastuti, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kami berharap desa wisata pesisir ini tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga mampu menjaga kebersihan lingkungan, termasuk pengelolaan sampah dan drainase. Program pengabdian kami dirancang untuk mendukung semua aspek tersebut,” ungkapnya.
“LPPM USM berperan sebagai penggerak utama dalam merancang dan mendampingi pelaksanaan program-program tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Surodadi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Surodadi, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan mendukung pengembangan dua destinasi utama, yaitu wisata mangrove Pantai Carnaval dan Taman Galaksi.
“Kami ingin menjadikan wisata ini ramah lingkungan, seperti menggunakan perahu tenaga surya. Selain itu, ada program pemberdayaan UMKM, pelatihan SDM, dan edukasi masyarakat agar wisata ini benar-benar berdampak positif pada ekonomi lokal,” jelasnya.
Supriyanto berharap kerja sama ini dapat berlangsung jangka panjang.
“Kami butuh pendampingan, baik dalam pengelolaan SDM, pemasaran, hingga pendanaan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadikan Desa Surodadi sebagai desa wisata pesisir unggulan,” tambahnya.
Adapun Ketua LKMD Desa Surodadi, Ahmad Asnawi, menyampaikan rasa bahagia atas inisiasi kerja sama ini.
“Desa kami sebenarnya memiliki banyak potensi wisata, seperti Pantai Arnavat, yang sudah satu tahun berjalan tetapi perlu pengelolaan lebih baik. Dengan kerja sama ini, kami berharap pendapatan warga bisa meningkat, misalnya melalui warung atau usaha lokal yang mendukung wisata,” ujarnya.
Asnawi juga menambahkan, revitalisasi wisata pesisir diharapkan dapat mengurangi dampak abrasi dan urbanisasi, sekaligus menciptakan peluang kerja bagi masyarakat desa.