USM Gelar Sosialisasi Living Laboratory
SEMARANG – Universitas Semarang (USM) menggelar sosialisasi pelaksanaan kegiatan Living Laboratory pada Kamis, 6 Juni 2024, di Ruang Telekonferensi Gedung Menara USM.
Lebih lanjut, Guru Besar Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Prof Dr Ir Sriyana MS, sebagai narasumber Utama, menjelaskan pentingnya konsep living laboratory dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
“Living laboratory sangat penting untuk proses belajar mengajar, baik bagi dosen maupun mahasiswa. Ini memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara lebih efektif, baik di dalam maupun di luar kampus,” ujarnya.
Kemudian, Prof Sriyana menyatakan bahwa living laboratory adalah inovasi yang mendukung proses belajar mengajar dan meningkatkan peran perguruan tinggi dalam kolaborasi nasional.
“Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air dan berbagai inisiatif lainnya yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang baik,” katanya.
Prof Sriyana menekankan bahwa kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Jadi dosen tidak hanya melakukan kegiatan di kampus, tetapi juga praktek di lapangan yang sangat penting. Riset yang dilakukan harus mempunyai roadmap yang jelas dan hasilnya harus dapat diterapkan di masyarakat,” jelasnya.
Prof Sriyana juga mengapresiasi Universitas Semarang atas inisiatifnya dalam menggelar acara ini.
“Saya sangat mengapresiasi USM yang telah menyelenggarakan sosialisasi ini. Ini menunjukkan komitmen USM dalam mengimplementasikan konsep living laboratory yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.
Pesan untuk Mahasiswa dan Akademisi
Dalam wawancaranya, Prof Sriyana juga menyampaikan pesan khusus untuk mahasiswa dan akademisi terkait pelaksanaan living laboratory.
“Pesan saya, living laboratory harus berjalan karena ini adalah peran penting universitas dalam merawat Bumi Pertiwi, khususnya di Jawa Tengah,” ujarnya.
Prof Sriyana menyoroti bahwa pendidikan karakter bagi mahasiswa yang peduli dengan lingkungan sangat penting.
“Mahasiswa harus dididik untuk menjadi anak bangsa yang peduli merawat bumi, memiliki jati diri, dan karakter yang baik. Saat ini, banyak orang pintar, tetapi yang peduli hanya sedikit. Harapan saya, mahasiswa USM bisa menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya.