USM Kirim 162 Mahasiswa KKN PPM XXV, Bantu Tangani Masalah Sosial di Semarang Timur
SEMARANG – Universitas Semarang (USM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melepas 162 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) XXV di Kecamatan Semarang Timur.
Pelepasan tersebut berlangsung di Kantor Kecamatan Semarang Timur pada Selasa (7/1/2024) dan dihadiri oleh Camat Semarang Timur, Akbar Ali Nurdin SH Kp, serta Wakil Rektor I USM, Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP.
Dalam sambutannya, Prof Sri Budi Wahjuningsih mengapresiasi program KKN ini sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menangani masalah sosial di Semarang Timur.
Ia berharap para mahasiswa dapat berperan aktif dalam membantu mengatasi permasalahan yang ada, terutama dalam penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap mahasiswa dapat membantu mengurangi permasalahan di Semarang Timur, terutama mahasiswa Fakultas Psikologi USM dalam menangani kasus KDRT,” ucapnya.
“Kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan LPPM akan menjadi langkah penting untuk memberikan pendampingan yang berkelanjutan,” lanjutnya.
Prof Sri Budi juga menambahkan bahwa program KKN ini akan dilanjutkan dengan pengabdian masyarakat oleh dosen sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi.
“Saya sudah meminta LPPM untuk merancang kegiatan pengabdian khusus di wilayah ini agar pendampingan tidak berhenti setelah KKN selesai,” ungkapnya.
“Kami juga akan melibatkan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk mendukung penanganan kasus-kasus KDRT di Semarang Timur,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Semarang Timur, Akbar Ali Nurdin, menyoroti dua permasalahan utama di wilayahnya yang membutuhkan perhatian khusus, yakni genangan air di daerah rendah serta tingginya angka kasus KDRT.
Ia berharap mahasiswa KKN USM dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dan ikut berperan dalam penyelesaian masalah tersebut.
“Ada beberapa kelurahan yang membutuhkan perhatian, khususnya terkait genangan air. Selain itu, kasus KDRT juga menjadi perhatian serius kami,” ungkap Akbar Ali.