USM Lepas 441 Mahasiswa KKN PPM XXV di Kabupaten Semarang
Ungaran – Universitas Semarang (USM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melepas sebanyak 441 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) XXV di Kabupaten Semarang.
Para mahasiswa ini diterima secara resmi oleh Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha SH MH, yang didampingi Rektor USM, Dr Supari ST MT, dalam seremoni pelepasan peserta KKN PPM XXV yang berlangsung di Rumah Dinas Bupati Semarang, Selasa (7/1/2024).
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Semarang, H Basari ST MT, beserta jajaran pemerintah daerah, serta para Wakil Rektor dan jajaran pimpinan USM.
Dalam sambutannya, Bupati Ngesti Nugraha menyampaikan harapannya agar kegiatan KKN ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di wilayah Ungaran Barat dan Timur.
Ia menekankan bahwa partisipasi mahasiswa diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi sejumlah isu strategis di daerah tersebut.
“Kami sangat berharap mahasiswa dapat mendampingi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan ekstrem, pencegahan stunting, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, inovasi pipa resapan yang diperkenalkan dapat menjadi solusi bagi desa-desa yang kekurangan air bersih, seperti Kawengen, Meluweh, dan Kalika,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama, termasuk edukasi bagi generasi muda.
Ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam mendorong transformasi sosial di masyarakat.
“Inovasi ini diharapkan dapat diterapkan secara luas. Saya juga berpesan agar generasi muda menjauhi kenakalan remaja dan terus berusaha menjadi calon pemimpin bangsa yang membawa perubahan positif. Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor USM, menyampaikan bahwa program KKN PPM ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam membantu mengatasi berbagai permasalahan masyarakat.
“Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan di masyarakat,” tutur Dr Supari.
“Para mahasiswa diharapkan dapat memberikan dampak nyata melalui pendekatan yang kreatif, solutif, dan berorientasi pada keberlanjutan,” tambahnya.