Prof Sudharto Jadi Narasumber Seminar Environmental Aspect Of SDGs In Indonesia di Winter Camp USM 2024
UNGARAN – Seminar “Environmental Aspect Of SDGs In Indonesia” menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan Winter Camp 2024 Universitas Semarang (USM). Seminar ini, digelar pada Sabtu, 24 Februari 2024, di Kawasan Desa Wisata Lerep, Ungaran, Kabupaten Semarang, menghadirkan Ketua Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi MES PhD, sebagai pemateri utama.
Dalam wawancaranya, Prof Sudharto mendorong kolaborasi antarnegara dalam implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), dengan mengajak peserta dari berbagai negara, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Kanada, untuk berbagi pengalaman mereka dalam pelaksanaan SDGs di negara masing-masing. Hal ini menunjukkan komitmen USM dalam memfasilitasi diskusi dan pertukaran pengetahuan yang mendalam untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara global.
“Dalam presentasi saya, panitia meminta untuk menambahkan materi tentang aspek lingkungan dari SDGs. Saya lalu mengajak peserta untuk berbagi pengalaman pelaksanaan SDGs di negara mereka, termasuk dari Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Kanada. Mereka menyampaikannya dengan baik, dan saya yakin kita dapat belajar banyak dari teman-teman dari negara lain tentang implementasi SDGs di Indonesia,” ucapnya.
Kemudian, Prof Sudharto mengatakan, Winter camp memungkinkan pertukaran pengetahuan lintas negara. SDGs harus jadi bagian aktif kehidupan sehari-hari kita. Dengan berbagi gagasan, kita bisa memperkuat gerakan global untuk mengatasi tantangan lingkungan dan kemanusiaan.
“Winter camp ini menjadi kesempatan bagi peserta baik dari Indonesia maupun dari negara lain untuk saling bertukar pengetahuan. SDGs seharusnya menjadi bagian dari kewajiban kita sehari-hari, baik dalam program pemerintah maupun tindakan individu,” ungkapnya.
“Mengurangi konsumsi sampah, mereduksi polusi lingkungan, dan meningkatkan efisiensi energi di rumah, kantor, atau perusahaan kita, semuanya merupakan upaya yang terkait dengan SDGs. Oleh karena itu, SDGs sebenarnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Dengan berbagi gagasan di antara kita, ini dapat menjadi gerakan global untuk mengatasi tantangan kemanusiaan dan lingkungan,” lanjutnya.
Sementara itu, mahasiswi dari Filamer Christian University Filipina, Lenice Joy Orocio, menekankan pentingnya larangan penggunaan sedotan plastik yang didorong oleh para pemuda. Dia yakin bahwa adopsi inisiatif ini oleh semua pihak, termasuk non-pemerintah, sangat penting. Lenice saat ini sedang menggarap proposal proyek di Filipina dengan rencana membawa gagasan ini pulang.
“Dari seminar ini saya mendapat pelajaran penting yakni tentang dampak penggunaan sedotan plastik yang berlebihan. Saya yakin penting bagi semua pihak, bukan hanya pemerintah, untuk mengadopsinya. Saat ini, saya sedang menggarap proposal proyek di Filipina dan berencana membawa gagasan ini kembali ke negara asal saya. Saya yakin ini adalah salah satu proyek yang paling efisien dan efektif yang dapat saya bawa pulang,” ungkapnya.