Universitas Semarang dan Pemerintah Kota Semarang Gelar FGD Pengembangan Model Dinamis Pengelolaan Tutupan Lahan DAS Garang melalui metode Integrasi Sistem Ekologi dan Sosial
SEMARANG – Dalam rangka melaksanakan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, Universitas Semarang (USM) bersama dengan Pemerintah Kota Semarang menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai Pengembangan Model Dinamis Pengelolaan Tutupan Lahan DAS Garang melalui Metode Integrasi Sistem Ekologi dan Sosial. Acara ini berlangsung pada Jumat, 26 April 2024, di Ruang Komisi C-D Gedung Moch Ikhsan, lantai 8, Kompleks Balaikota Semarang, Jl. Pemuda No. 148 Semarang.
Dalam FGD ini menghadirkan dua narasumber yakni Presiden EAROPH (Eastem Regional Organization for Planning and Human Settlements) International, Dr H Emil Elestianto Dardak B.Bus MSc PhD, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota USM, Dr Bambang Sudarmanto, ST MT, serta Wakil Dekan Fakultas Teknik USM, Ferry Firmawan ST MT PhD sebagai moderator.
Yang hadir acara FGD ini selain Walikota Semarang Semarang juga dihadiri Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Sekda Kota Semarang, Seluruh Kepala Dinas, Camat, Lurah, Kepala Bappeda Kota Semarang, Asisten Pemerintahan Sekda Kota Semarang, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Semarang, Kepala Bappeda Propinsi Propinsi Jawa tengah, Kepala Lingkungan Hidup Kepala BBWS Pemali Juana, Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Propinsi Jawa Tengah, Dewan Pakar dan Akademisi yang ada di Kota Semarang.
Hadir Tim dari USM diantarannya, Prof Sudharto P Hadi MES PhD (Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip), Ir Soeharsojo, IPU (Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip),Dr Supari ST MT (Rektor USM), Dr Purwanto ST MT (Dekan Fakultas Teknik USM), dan Hendrianto Sundaro SE MT (Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah Kota (USM).
Menurut Dr Emil kerjasama antara Pemerintah Kota Semarang dan USM merupakan langkah yang sangat positif dalam penanganan masalah lingkungan hidup. “Pendekatan pembangunan yang dibangun oleh Pemerintah Kota Semarang dengan melibatkan masyarakat sangatlah sejalan dengan apa yang kami lakukan di EAROPH International. Dalam kesempatan ini, kami bersama dengan USM melalui penelitian dengan fokus pengelolaan vegetasi berbasis partisipasi masyarakat berharap dapat memberikan kontribusi dalam menjaga resiliensi lahan DAS Garang yang sekaligus tersinergi dengan program-program yang telah dilakukan oleh Walikota Semarang,” ujarnya.
Selanjutnya, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, menyatakan bahwa pertemuan ini memberikan banyak pencerahan terutama dalam hal penanaman pohon dan strategi pengelolaan DAS Garang. “Kami mengapresiasi kontribusi dari Pak Emil bersama Pak Bambang sebagai tim peneliti USM dalam hal riset ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama untuk mencapai hasil terbaik bagi Kota Semarang dan wilayah DAS Garang,” ungkap Mbak Ita.