Back

1.313 Mahasiswa USM Ikuti Santiaji Wawasan Kebangsaan

SEMARANG – Sebanyak 1.313 Mahasiswa Universitas Semarang (USM) mengikuti Santiaji Wawasan Kebangsaan dengan tema “Reaktualisasi Nilai-Nilai Kebangsaan Menuju Wisudawan Universitas Semarang Unggul dan Berkarater, pada Selasa 28 Februari 2023, secara daring melalui zoom meeting dan luring di Auditorium Ir Widjatmoko USM.

Pengarahan Wawasan Kebangsaan ini menghadirkan dua pemateri diantaranya Brigjen Pol Drs. Heru Pranoto M.Si Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, dan Pasi Intel Kodim 0733/KS Mayor Inf Arief Rahman Hakim Wambrauw.

Lebih lanjut Wawasan Kebangsaan ini merupakan syarat kelulusan bagi calon wisudawan USM, mahasiswa yang mengikuti acara ini diwajibkan untuk melakukan pre-test dan post-test mengenai wawasan kebangsaan, yang hasil nilainya menjadi syarat lolos mengikuti wawasan kebangsaan.

Selanjutnya hadir dalam kegiatan ini diantaranya, Wakil Rektor I Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, Ketua Panitia Ferry Firmawan ST MT PhD, para pejabat struktural USM, serta 1.313 Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dengan 200 peserta yang hadir secara luring.

Kemudian dalam sambutannya, ketua panitia Santiaji Wawasan Kebangsaan, Ferry Firmawan ST MT PhD mengatakan, USM menggunakan nama santiaji dalam acara wawasan kebangsaan ini dikarenakan kegiatan ini merupakan acara pamungkas dari serangkaian acara kuliah kebangsaan.

“USM yang dikenal sebagai kampus kebangsaan ini mengambil tajuk acara dengan santiaji wawasan kebangsaan dikarenakan kegiatan ini merupakan acara pamungkas dari serangkaian acara kuliah kebangsaan yang diikuti mahasiswa dari awal hingga akhir,” ucap Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Semarang.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I USM Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, menyambut baik kegiatan ini dan mengungkapkan salah satu visi misi Universitas semarang adalah menjadikan usm menghasilkan sumber daya insani yang berkeindonesiaan.

“Salah satu visi misi Universitas semarang adalah menjadikan usm menghasilkan sumber daya insani professional yang beradab serta berkeindonesiaan dan beriptek yang berdaya guna dan berhasil guna,” ungkapnya.

Kepala BNNP Jawa Tengah Brigjen Pol Drs. Heru Pranoto MS.i menyampaikan pembahasan terkait wawasan kebangsaan dalam strategi membangun karakter bangsa.

“Dengan menanamkan nilai-nilai pancasila maka akan menciptakan rasa cinta tanah air dalam diri mahasiswa,” ucapnya.

Dalam materinya, Heru menekankan kepada mahasiswa untuk turut serta secara aktif menjaga Negara Indonesia dari berbagai ancaman, salah satunya dari ancaman narkotika.

“Jangan sampai kalian mendekati bahkan mencoba apapun jenis narkotika, itu sangat membahayakan bagi diri anda sendiri dan juga orang lain,” ucapnya.

“Bahaya dari narkotika adalah dapat merusak organ tubuh selain itu juga memilki dampak sosial yang negatif seperti dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan kriminal,” lanjutnya.

Sementara itu, Pasi Intel Kodim 0733/KS Mayor Inf Arief Rahman Hakim Wambrauw, menyampaikan terkait kampus kebangsaan yaitu kampus yang mengamalkan pancasila.

“Mahasiswa harus menjadikan kampus menjadi tempat praktek aktualisasi nilai nilai Pancasila dilingkungan universitas,” ucapnya.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Mayor Inf Arief Rahman Hakim Wambrauw jika mahasiswa memahami secara benar tentang pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupannya, maka mereka akan terhindar dari paparan radikal kanan maupun kiri, intoleransi, Kapitalisme, Liberalisme, Individualisme, dan Neo Kolonialisme.